[Culture] Festival Tanabata

https://animesekaifm.blogspot.com/2014/01/culture-festival-tanabata.html
Tanabata Festival
“Where
the STARS have their own festival”
Konnichiwa,
minna! Atashi mau bahas tentang Tanabata Festival atau Festival Bintang. Mungkin sebagian dari kalian
sudah tau tentang festival ini; Festival yang diadakan di tengah-tengah musim
panas dan dirayakan 1 tahun sekali.
Tanabata
adalah perayaan yang berkaitan dengan musim panas dan
biasanya diadakan perayaan besar-besaran di kota-kota Jepang. Dulunya, ketika
Jepang masih menggunakan Kalender Tempo atau
Kalender Lunisolar Tanabata
dirayakan pada hari ke-7 bulan ke-7. Karena aksara kanji yang digunakan untuk
menulis Tanabata ( 七夕shichiseki ) dapat
diartikan sebagai malam ke-7 jadilah Tanabata
dirayakan pada tanggal 7 Juli. Sedangkan di wilayah Jepang sebelah Timur
seperti Hokkaido
dan Sendai perayaan dilakukan
sebulan lebih lambat sekitar 8 Agustus.
History
Sebenarnya Tanabata
adalah sinkretisme antara
tradisi Jepang kuno untuk mendoakan arwah leluhur atas keberhasilan panen dan
perayaan “Qi Qiao Jie” asal Tiongkok yang mendoakan kemahiran wanita dalam
menenun. Awalnya, Tanabata adalah
bagian dari perayaan Obon (serangkaian
upacara tradisi Jepang untuk merayakan kedatangan Arwah leluhur yang dilakukan
pada tanggal 15 Juli.) dan akhirnya dijadikan perayaan terpisah.
Story
Legenda Tanabata
sendiri mengisahkan tentang bintang Vega yang merupakan bintang tercerah dalam ‘rasi bintang Lyra’ sebagai Orihime
(Shokujo), putri Raja
Langit yang
pandai menenun. Bintang Altair yang berada di ‘rasi bintang Aquilla’ dikisahkan sebagai sebagai penggembala
sapi bernama Hikoboshi (Kengyū). Hikoboshi rajin bekerja sehingga diizinkan
Raja Langit untuk menikahi Orihime. Suami-istri Hikoboshi dan Orihime hidup
bahagia; tapi Orihime tidak lagi menenun dan Hikoboshi tidak lagi menggembala. Raja
Langit sangat marah dan keduanya dipaksa berpisah. Orihime dan Hikoboshi
tinggal dipisahkan sungai Amanogawa
(galaksi Bima Sakti) dan hanya diizinkan bertemu setahun sekali di
malam hari ke-7 bulan ke-7. Kalau kebetulan hujan turun, sungai Amanogawa
menjadi meluap dan Orihime tidak bisa menyeberangi sungai untuk bertemu suami.
Sekawanan burung kasasagi terbang menghampiri Hikoboshi dan Orihime yang
sedang bersedih dan berbaris membentuk jembatan yang melintasi sungai Amanogawa
supaya Hikoboshi dan Orihime bisa menyeberang dan bertemu.
Sebenarnya
banyak versi cerita lain,tapi karena cerita ini lebih men-detail so Atashi lebih memilih cerita yang satu ini.
Tanabata’s
Coner
Perayaan dimulai
pada malam ke-6 bulan ke-7, atau pagi hari ke-7 bulan ke-7. Sedangkan, sebagian
upacaranya dimulai setelah tengah malam (pukul 1 pagi dini hari) di hari ke-7
bulan ke-7 ketika bintang Altair, bintang
Vega dan Galaksi Bima Sakti
paling mudah dilihat.
Nah! Kalo
ngomongin tentang Tanabata udah
pasti ada yukata,stand booth, and of course! Tanabata
wish tree.
Yukata
Oke,kita mulai
dari Yukata.
Pakaian bercorak yang sekilas terlihat seperti Kimono; but Outfit ini
berbeda dari Kimono.. kenapa? Coz Yukata itu bahannya lebih tipis, sesuai
dengan kondisi yang lagi musim panas. Sedangkan Kimono bahannya itu
“agak” tebal dan biasanya Kimono dipakai untuk acara-acara
yang formal seperti pernikahan,
upacara kedewasaan, dll.
And Yukata
adalah pakaian non-formal. Yang bisa dipakai di setiap acara festival, Biasanya
orang-orang yang datang ke festival dengan memakai Yukata dan memakai Getha
untuk alas kakinya.
Stand Booth
Next is Stand
Booth! Kalo Festival tanpa
stand-stand yang berjajar terasa kurang,bukan? Stand Booth adalah hal penting
yang tidak boleh dilupakan pas Festival.
Of course, kalau
gak ada stand tempat jual makanan. And tiba-tiba mendadak laper gimana? Kita
gigit kuku gitu? XDD
Yang pasti di
Festival apalagi Tanabata harus ada
stand booth dong!
Tanabata
Wish Tree
This is the mooost
important and fun sides of Tanabata!
So, pertama kita
menulis sebuah permohonan di sebuah kertas (biasanya berwarna-warni) dan
mengikatkannya ke salah satu ranting bambu.
Source : Wikipedia & My Doc.
seru banget festival ini ya
BalasHapusharga bus